Fabel Dari Roma Kuno
Pada
suatu hari di tengah padang gurun, tampak seekor lembu dan seekor keledai
sedang menarik sebuah gerobak yang berisi seorang pedagang dengan barang
dagangannya. Perjalanan saat itu sangat melelahkan sekali dan cuaca pun sangatlah
terik.
Sebenarnya
hanya si lembulah yang menarik gerobak, si keledai pemalas hanya berpura-pura
ikut menarik. Setelah cukup jauh menarik gerobak itu sendirian tiba-tiba salah
satu tanduknya patah. Si lembu sudah sangat penat dan ia menoleh kea rah
keledai. “Seharusnya kau membantu
menarik,” kata si lembu kepada keledai.
“Apa kamu piker aku tidak membantumu? Kau saja yang terlalu
malas dan tidak membantu,” kata si keledai
seraya berpura-pura menarik.
Lembu
mempercayai ucapan si keledai dan menarik gerobak itu dengan lebih kuat. Tiba-tiba, kini tanduk satunya kembali patah.
“Dasar lembu bodoh, bukannya membantuku menarik gerobak kau
justru sibuk mematahkan tanduk-tandukmu,”
kata si keledai.
Lembu
yang sudah sangat kelelahan jatuh terjelembap dan mati. Si pedagang lantas
turun dari gerobaknya. Melihat lembunya telah mati, ia berpikir akan menaikkan
lembunya itu ke atas gerobaknya dan menjual dagingnya di pasar nanti. Maka,
diangkutnya lembu yang telah mati ke atas gerobak.
Sekarang
yang ditugaskan menarik gerobak itu adalah si keledai sendirian. Ia berusaha
menarik sekuat tenaga, namun beban gerobak itu terlalu berat. Si pedagang
memukuli si keledai agar mau bergerak maju, namun si keledai terlalu lelah dan
jatuh sampai sekarat. Pada saat yang bersamaan, ada gerobak lain yang lewat. Si
pedagang lantas meninggalkan si lembu yang telah mati dan si keledai yang tlah
sekarat di gurun. Di langit tampak beberapa burung nazar sedang berputar-putar
mencari mangsa, lalu turun mengampiri si keledai.
“Dasar keledai pemalas, seharusnya kau membantu si lembu menarik
gerobak itu. Sekarang, kau akan menjadi santapan kami,” kata burung nazar.
Pesan moral:
Kerjasama
akan membutuhkan keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar