Di suatu tempat hiduplah seekor burung pipit dan
seekor kucing yang saling bersahabat. Mereka tumbuh bersama dari kecil sampai
dewasa. Mereka selalu bermain bersama, burung pipit sering mematuk-matuk kucing
dengan paruhnya, tetapi itu tidak membuat si kucing marah. Kucing tidak pernah
berlaku kasar kepada sahabatnya itu. Ketika sedang bermain kucing tidak pernah
memukul burung pipit dengan cakarnya.
Pada suatu hari, datanglah seekor burung pipit lain
ke rumah mereka. Mereka bertiga terlihat sangat akrab sekali. Ketika kedua
burung pipit itu bertengkar, si kucing awalnya hanya memerhatikan saja.
“Huh burung pipit pendatang itu sangat keterlaluan sekali,
berani-beraninya ia bertengkar dengan sahabatku,” kata si kucing membela burung
pipit sahabatnya. Karena pertengkaran antara burung pipit semakin sengit,
akhirnya si kucing tidak bisa menahan amarahnya dan menerkam lalu memakan
burung pipit yang mengganggu sahabatnya.
“Hemmm,,, ternyata daging burung pipit itu enak sekali,” kata kucing dalam hati.
Hari demi hari berlalu setelah
kejadian itu. Kucing terus-menerus memikirkan kelezatan gading burung pipit
yang ia makan dan ia ingin merasakan kembali.
Pada suatu hari si kucing tidak
bisa menahan rasa laparnya untuk kembali merasakan daging burung pipit. Ia
berusaha menahan keinginannya untuk memakan sahabatnya. Tetapi karena dorongan
perasaan itu semakin kuat, akhirnya si kucing menerkam si pipit sahabatnya lalu
dilahapnya.
Pesan moral:
Persahabatan harus terus dijaga
agar mendatangkan berkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar