Suatu hari, dua ekor banteng
terlibat perkelahian dan saling beradu tanduk. Mereka memperebutkan daerah
kekuasaan dan seekor banteng betina.
Tanpa disengaja, seekor katak
melihat perkelahian mereka. Katak menjadi sangat sedih. Ia kemudian kembali ke
rawa-rawa tempat katak tinggal. Melihat katak berwajah muram, teman-temannya
pun penasaran.
“Hai,
mengapa wajahmu sedih dan muram seperti itu? Apa yang terjadi?”
tanya teman katak.
“Aku
baru saja melihat dua ekor banteng berkelahi,”
jawab si katak.
“Lalu,
apa hubungannya denganmu? Itu kan urusan mereka, bukan urusanmu. Kenapa jadi
kau yang sedih?” tanya teman katak.
“Apakah
kalian belum mengerti juga? Dalam perkelahian, pasti ada yang menang dan ada
yang kalah. Bagi yang kalah, pasti akan diusir dari daerahnya. Dan pihak yang
kalah pasti akan pindah ke tempat kita. Kaki-kaki banteng yang besar itu pasti
akan membuat rumah kita hancur dan akan banyak katak-katak yang menjadi korbann
karena terinjak,” ucap katak.
“Ah,
kau benar. Kita bisa ikut menjadi korbannya karena perkelahian mereka!”
ucap teman katak cemas.
Benar saja, tidak lama kemudian
banteng yang kalah pergi ke rawa-rawa untuk bersembunyi. Rumah katak banyak
hancur dan banyak katak menjadi korban karena terinjak-injak kaki banteng yang
besar. perkelahian memang tidak akan membawa kebaikan. Oleh karena itu, kita
perlu hidup dengan damai dan saling menghormati.
Pesan
moral:
Perkelahian bukanlah
menyelesaikan masalah, tapi hanya akan menciptakan masalah baru yang lain.
Hidup damai dan saling menghormati akan membawa lebih banyak manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar