Dahulu, sewaktu kuda masih memakan buah-buahan, kuda tidak
digunakan oleh manusia. Kereta ataupun gerobak, tidak ada yang ditarik oleh
kuda.
Suatu hari, kuda dan rusa berkelahi. Mereka mengadu lari siapa
yang paling cepat itulah pemenangnya. Kuda berusaha lari dengan sekuat tenaga.
Tapi sayang, tetap saja rusa yang menjadi pemenangnya. Kuda sangat kesal karena
ia selalu kalah. Kuda pun bersumpah untuk dapat mengalahkan rusa dan menendang
kakinya.
Tidak berapa lama, kuda bertemu dengan seorang pemburu. “Tuan, maukah kau membantuku agar aku bisa
berlari cepat? Aku ingin sekali mengalahkan rusa. Bukankah kau juga ingin
memburu rusa? Lebih baik kita bekerjasama,” ucap kuda.
“Hmmm, baiklah aku
akan membantumu. Bagaimana kalau aku naik ke atas punggungmu? Aku akan
memasangkan tali kekang di kepalamu. Aku akan terus memacumu, sampai berhasil
mendapatkan rusa itu,”
ucap pemburu.
“Baiklah, aku
setuju! Aku sangat ingin mengalahkan rusa itu!” ucap kuda penuh semangat.
Akhirnya, si pemburu membuat tali kekang untuk kuda dan
menungganginya. Ketika si pemburu dan kuda bertemu dengan seekor rusa, kuda
berusaha berlari cepat dan kuda tidak diperbolehkan beristirahat oleh si
pemburu.
Dendam kuda terbalaskan, ia berhasil mengalahkan rusa berlari.
Dan rusa itu pun akhirnya berhasil diburu oleh si pemburu. Kuda sangat senang
dan sangat berterima kasih kepada si pemburu.
“Terima kasih,
Tuan, kau telah membantuku. Dendamku kepada rusa telah terbalaskan. Kapan pun
kau membutuhkanku, aku bersedia membantumu dan melayanimu. Sekarang, aku harus
kembali ke hutan,”
ucap kuda.
“Oh tidak, kau
tidak boleh kembali ke hutan. Sepertinya kau sangat berguna untukkku. Kau harus
menepati janjimu untuk selalu melayaniku,” ucap si pemburu.
Sejak saat itu kuda menyadari bahwa dia telah mengambil
keputusan uang salah. Ia pun harus memenuhi janjinya untuk selalu melayani
tuannya dengan tali kekang di kepalanya.
Pesan moral:
Tidak baik jika kita selalu menyimpan dendam di dalam hati.
Dendam hanya akan merugikan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar