Jumat, 22 Mei 2015

Rubah Yang Licik (AMERIKA SERIKAT)



Pada suatu hari, ketika sedang mencari makan di hutan, tanpa disadari rubah menginjak tumpukan daun kering yang ternyata adalah sebuah perangkap. Rubah lantas jatuh ke dalam lubang yang dalam. Ia berusaha memanjat dinding lubang agar bisa naik dan bebas namun tidak bisa karena lubang itu sangat dalam.

Ketika sedang berusaha naik, muncul seekor burung pelatuk dan menghampiri si rubah.

“Hai rubah kawanku, mengapa kau melompat dan memanjat seperti itu?” tanya si pelatuk.

Rubah berusaha membohongi si pelatuk agar mau menolongnya. “Aku sedang menggali tanah untuk membuat pondasi rumah baruku,” kata si rubah.

“Wah sama denganku, aku pun sudah lama berada di hutan ingin dan berharap bisa menbuat rumah. Maukah kau membantuku kawanku?” tanya si pelatuk.

“Tidk masalah, aku akan membantumu. Tetapi, terlebih dahulu kau harus membantuku!” kata rubah.

“Baiklah, aku akan membantumu kawanku. Apa yang aku lakukan?” tanya si pelatuk.

“Lemparkan beberapa ranting pohon ke sini,” kata si rubah.

Si pelatuk pun lantas terbang mencari ranting-ranting pohon dan melemparkannya ke dalam lubang si rubah. Lalu, rubah memanjat lewat ranting-ranting itu dan keluar dari lubang.


“Rubah kawanku, sekarang maukah kau membantuku membangun pondasi rumah?” kata si pelatuk.

“Aku akan membantumu, tetapi sekarang perutku terasa sangat lapar sekali. Aku tidak mempunyai tenaga untuk kembali menggali, bisa kah kau mencarikan makanan untukku?” kata si rubah.

Kebetulan saat itu ada seorang tukang daging lewat di dekat mereka membawa beberapa daging potong.

“Baiklah rubah, aku akan mengalihkan pandangan si tukang daging itu dan kamu mencuri sedikit dagingnya,” kata si pelatuk.

Si pelatuk lantas terbang dan mematuk-matuk kepala si tukang daging yang membuatnya sangat marah. Ketika si tukang daging lengah, si rubah denga cepat mengambil daging-daging itu lalu menyantapnya sampai kenyang.

“Rubah kawanku, sekarang apakah kau sudah bisa membantuku?” tanya si pelatuk kembali.

“Biasanya sehabis makan aku bersantai sejenak dan melihat hiburan,” kata si rubah.

Pelatuk menyadari bahwa si rubah hanya berbohong kepadanya. Pelatuk lantas ingin membalas si rubah.

“Baiklah rubah, ikutlah denganku!” ajak si pelatuk.

Mereka lantas datang ke sebuah desa dan pelatuk mengantarkan si rubah ke sebuah ruang kosong.

Rubah kawanku, tunggu sebentar di sini!” kata si pelatuk.

Si pelatuk lantas terbang ke atas atap dan mematuk-matuk atap rumah itu. Seketika itu pula tiga ekor anjing keluar dari dalam rumah kosong itu dan mengejar si rubah. Anjing-anjing itu berhasil menangkap si rubah dan melukainya hingga tewas.

Pesan moral:

Janganlah kau memperdayai orang lain, karena kau akan kena balasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar