Dahulu kala rubah dan kepitingbersama-sama menanam pohon apel
untuk mereka. Ketika musim panen tiba, buah apel mereka berbuah sangat banyak
sekali. Mereka lantas memetiknya dan memasukkan ke dalam keranjang.
“Rubah, bagaimana kita membagi buah apel ini secara adil?” kata
si kepiting.
Rubah mendapatkan ide yang licik lalu berkata, “Kau tunggu di
sini aku akan mengambil beberapa keranjang lagi!”.
Si rubah lantas membawa tiga keranjang kecil dan membagi rata
apel itu. Si kepiting mulai curiga dan bertanya kepada rubah.
“Rubah kita kan hanya berdua, mengapa jumlah keranjangnya ada
tiga?” kata si kepiting.
Rubah lantas senyum dan berkata, “Sekarang kita berlomba. Siapa
yang bisa sampai ke atas bukit itu terlebih dahulu akan mendapatkan satu
keranjang lebih ini.”
“Hemmm, ternyata dia berusaha memperdayai aku,” kata kepiting
dalam hati.
“Baiklah, aku terima tantanganmu. Kau boleh berlari terlebih
dahulu!” kata si kepiting.
Si rubah lantas berlari sangat kencang. Tanpa ia ketahui
ternyata kepiting lompat dan mencapit ekornya. Begitu hamper tiba di puncak,
rubah berhenti dan mencoba melihat si kepiting.
“Pasti si kepiting sudah tertinggal jauh sekali” kata si rubah.
Ketika si rubah sedang memandang ke bawah, si kepiting lompat dan
berjalan sampai ke puncak. Si kepiting lantas berseru, “Hei rubah mengapa kau
lama sekali.”
Si rubah kaget melihat si kepiting telah sampai terlebih dahulu.
Akhirnya, si kepiting mendapatkan satu keranjang yang mereka rebutkan.
Pesan moral:
Janganlah kita menipu karena bisa-bisa kita mendapatkan
balasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar