Jumat, 22 Mei 2015

Burung Tekukur Yang Tak Tahu Balas Budi (JERMAN)



Tampak seekor induk pelican sedang member makan anak-anaknya yang masih bayi dengan penuh kasih sayang. Dari kejauhan, seekor tekukur memerhatikan cara induk pelican member makan.

Burung tekukur kemudian mendatngi induk pelikan. “Pelikan, coba kau lihat telur-telurku ini! Semua belum ada yang menetas. Aku ini sakit-sakitan. Aku khawatir tidak bisa membesarkan mereka seorang diri,” ucap burung tekukur berpura-pura sakit.

Ucapan burung tekukur membuat induk pelikan iba. “Aku lihat, kau sedang member anak-anakmu makan. Bagaimana kalau kau membantuku untuk member makan anak-anakku juga jika sudah menetas. Kelak jika anak-anakku dewasa, mereka pasti akan membalas budi baikmu,” ucap burung tekukur membujuk.

Burung tekukur kemudian menyodorkan telur-telurnya kepada burung pelikan untuk dierami. Burung pelikan dengan senang hati membantu burung tekukur. Ia mengerami telur-telur burung tekukur hingga menetas. Setelah menetas, anak-anak burung tekukur diberi makan oleh induk pelikan.

Induk pelikan merawat anak-anak burung tekukur seperti merawat anaknya sendiri. Tiba-tiba, seekor burung rajawali terbang melintas. “Aku kagum akan kebaikan hatimu induk pelikan. Tetapi, aku juga kasihan kepadamu karena kau terlalu bodoh sehingga burung tekukur mudah memperdayaimu,” ucap rajawali.



Benar saja, ketika anak-anak burung tekukur sudah tumbuh dewasa dan dapat terbang, mereka pergi satu per satu begitu saja tanpa tahu membalas budi kepada induk pelikan.

Pesan moral:

Janganlah jadi anak yang tidak tahu membalas budi. Kebaikan sekecil apapun yang dilakukan oleh orang lain, patut kita hargai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar