Senin, 25 Mei 2015

Burung Gagak Dan Burung Bangau



Fabel Dari Roma Kuno
 
Burung bangau dan burung gagak merupakan sahabat. Kemana pun bangau pergi mencari makan pasti gagak akan mengikuti, begitu pula sebaliknya.

“Gagak sahabatku, aku akan selalu melindungimu dari burung-burung yang lebih besar,” kata bangau.

“Aku pun akan melindungimu sahabatku, jika ada bahaya yang akan dating padamu aku akan memberi tahu,” kata gagak.

Mereka berdua sungguh sangat senang karena satu sama lain saling melindungi dan menjaga. Suatu hari mereka terbang bersama mencari makan dan melintasi kebun sayur milik pak tani. Dari udara mereka melihat betapa segarnya sayuran milik pak tani. Maka, mereka segera turun untuk makan. Bangau mengumpulkan makanan sedangkan si gagak memerhatikan situasi sekitar menjaga si bangau.

Tak jauh dari tempat mereka sedang mencari makan, tampak pak tani dengan anaknya sedang berladang. Pak tani melihat si bangau sedang mencabuti sayuran miliknya.

“Anakku, cepat ambilkan ayah batu, ayah ingin melempar si bangau itu yang telah merusak kebun sayur kita,” kata pak tani.

Si gagak mendengar perkataan pak tani lantas dengan segera memberitahu keadaan bahaya itu pada si bangau. Ketika pak tani ingin melempar si bangau, dengan segera bangau pergi meninggalkan kebun.

Keesokan harinya gagak dan bangau kembali mencari makan di kebun pak tani dan pak tani kembali melihatnya. Pak tani segera meminta anaknya untuk segera mengambilkan batu dan si gagak kembali mendengarnya lalu memberitahu si bangau. Bangau kembali terbang menyelamatka diri dari bahaya serangan pak tani.

Pak tani heran mengapa si bangau selalu mengetahui jika ia ingin melemparnya. Pak tani mencoba melihat keadaan sekitar dan melihat seekor gagak yang bertengger menatapnya.

“Apakah mungkin si gagak itu yang memberitahu si bangau?” piker pak tani.

Akhirnya, pak tani mendapatkan ide untuk mengelabuhi si gagak.

“Anakku, jika besok si bangau itu kembali dan ayah memintamu memberikan ayah kue dengan segera kau ambilkan ayah batu!” pinta pak tani kepada anaknya.

Keesokan harinya, si bangau dan gagak kembali. Pak tani meminta kue kepada anaknya. Gagak mendengarnya dan berfikir pak tani mungkin sedang lapar, jadi semua akan aman-aman saja. Tanpa gagak ketahui, anak pak tani segera memberikan batu kepada pak tani. Pak tani dengan segera melemparkan batu itu kea rah bangau dan mengenai kakinya hingga patah. Si bangau lantas terbang, tetapi tidak bias jauh dari lading pak tani. Gagak pun menghampiri si bangau.


“Mengapa kau tidak memberitahuku kali ini?” Tanya bangau kepada gagak.

“Ini bukan salahku. Pak tani meminta kue kepada anaknya, tetapi anaknya memberikan batu,” kata si gagak.

Pesan moral:

Terus berhati-hati dan jangan terlalu cepat memercayau semua yang kamu dengar.

1 komentar: