Fabel Dari Roma Kuno
Burung
bangau dan burung gagak merupakan sahabat. Kemana pun bangau pergi mencari
makan pasti gagak akan mengikuti, begitu pula sebaliknya.
“Gagak sahabatku, aku akan selalu melindungimu dari
burung-burung yang lebih besar,”
kata bangau.
“Aku pun akan melindungimu sahabatku, jika ada bahaya yang akan
dating padamu aku akan memberi tahu,”
kata gagak.
Mereka
berdua sungguh sangat senang karena satu sama lain saling melindungi dan
menjaga. Suatu hari mereka terbang bersama mencari makan dan melintasi kebun
sayur milik pak tani. Dari udara mereka melihat betapa segarnya sayuran milik
pak tani. Maka, mereka segera turun untuk makan. Bangau mengumpulkan makanan
sedangkan si gagak memerhatikan situasi sekitar menjaga si bangau.
Tak
jauh dari tempat mereka sedang mencari makan, tampak pak tani dengan anaknya
sedang berladang. Pak tani melihat si bangau sedang mencabuti sayuran miliknya.
“Anakku, cepat ambilkan ayah batu, ayah ingin melempar si bangau
itu yang telah merusak kebun sayur kita,”
kata pak tani.
Si
gagak mendengar perkataan pak tani lantas dengan segera memberitahu keadaan
bahaya itu pada si bangau. Ketika pak tani ingin melempar si bangau, dengan
segera bangau pergi meninggalkan kebun.
Keesokan
harinya gagak dan bangau kembali mencari makan di kebun pak tani dan pak tani
kembali melihatnya. Pak tani segera meminta anaknya untuk segera mengambilkan
batu dan si gagak kembali mendengarnya lalu memberitahu si bangau. Bangau
kembali terbang menyelamatka diri dari bahaya serangan pak tani.
Pak
tani heran mengapa si bangau selalu mengetahui jika ia ingin melemparnya. Pak
tani mencoba melihat keadaan sekitar dan melihat seekor gagak yang bertengger
menatapnya.
“Apakah mungkin si gagak itu yang memberitahu si bangau?” piker pak tani.
Akhirnya,
pak tani mendapatkan ide untuk mengelabuhi si gagak.
“Anakku, jika besok si bangau itu kembali dan ayah memintamu
memberikan ayah kue dengan segera kau ambilkan ayah batu!” pinta pak tani kepada anaknya.
Keesokan
harinya, si bangau dan gagak kembali. Pak tani meminta kue kepada anaknya.
Gagak mendengarnya dan berfikir pak tani mungkin sedang lapar, jadi semua akan
aman-aman saja. Tanpa gagak ketahui, anak pak tani segera memberikan batu
kepada pak tani. Pak tani dengan segera melemparkan batu itu kea rah bangau dan
mengenai kakinya hingga patah. Si bangau lantas terbang, tetapi tidak bias jauh
dari lading pak tani. Gagak pun menghampiri si bangau.
“Mengapa kau tidak memberitahuku kali ini?” Tanya bangau kepada gagak.
“Ini bukan salahku. Pak tani meminta kue kepada anaknya, tetapi
anaknya memberikan batu,” kata si gagak.
Pesan moral:
Gagak mendengar kata kata paktani
BalasHapusAgar bangau selalu waspada