Di sebuah pohon yang besar hiduplah seekor tupai yang sangat
periang. Setiap hari ia selalu berlari-lari dari satu dahan ke dahan lain
dengan sangat gembira. Ia mengumpulkan kacang-kacangan dan ia masukkan ke sebuah
lubang persembunyiannya di dahan pohon.
Di bawah pohon tampak seekor singa sedang memperhatikan tingkah
laku si tupai yang amat riang gembira. Namun, karena angkuhnya si singa tidak
ingin menegur si tupai.
Ketika sedang asyik berlari-lari, tiba-tiba si tupai terpeleset
dan jatuh tepat menimpa si singa yang sedang tidur. Singa yang terbangun lantas
kesal dan mencengkeram si tupai.
“Berani-beraninya kau
mengganggu tidurku!”
kata singa yang marah.
“Maaf singa, aku tidak
sengaja. Ketika sedang berlari-lari di dahan pohon aku terpeleset dan jatuh
menimpamu,” kata si
tupai.
“Aku akan membebaskanmu
jika kau mau memberitahuku mengapa kau sangat riang gembira?” tanya si singa.
“Oh, aku akan
memberitahumu tetapi aku harus berada di tempat yang lebih tinggi darimu!” kata tupai.
Singa kemudian melepaskan si tupai dan tupai berlari ke atas dahan
yang lebih tinggi.
“Aku sangat riang
gembira karena aku memiliki hati yang baik,” kata tupai.
“Apa kamu bermaksud
menyindirku bahwa hatiku ini jahat?” tanya singa yang marah.
“Kau lihat saja setiap
hari kau membunuh binatang-binatang untuk kau makan, tetapi aku hanya
mengumpulkan kacang-kacangan tanpa membunuh,” kata tupai.
Singa semakin marah dan berusaha meraih tupai di atas dahan. Si
tupai lari meninggalkan singa sambil seraya berkata, “Ingat singa! Jika hatimu baik kau akan bahagia.”
Pesan moral:
Jadilah sumber kebahagiaan bagi sesame, niscaya kau akan
mendapatkan kebahagiaan juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar