Senin, 09 Februari 2015

Memberilaah Walau Hanya Seuntai Do'a




Seorang pria separuh baya berjalan menapaki ramainya kendaraan yang berlalu lalang. Diantara keramaian itu, di atas pundaknya memikul sebuah meja kecil yang cukup berat. Dengan sabar ia berjalan selangkah demi selangkah dengan menaggung beratnya meja yang entah kemana mau diantar. Kendaraan yang lewat seakan tidak mau mengalah, semua yang lewat seakan dikejar oleh san waktu sehingga pria tersebut harus berhati-hati sambil menanti dirinya cukup aman untuk menyeberangi jalanan yang cukup besar disana.

Selang waktu beberapa menit kemudian, di tengah2 kemacetan saya melihat seorang nenek mendorong sebuah gerobak berisikan mainan anak2 yang terbuat dari plastic. Suara gerobak yang didorongnya seakan menunjukkan bahwa dirinya harus keras terhadap dunia. Untaian langkahnyatidak seperti para pedagang2 yang saya lihat, langkah demi langkahnya seakan penuh dengan makna, penuh dengan harapan agar barang dagangannya dapat terjual.

Saya memang tidak bias melakukan apa2 dari dua hal yang saya lihat di atas. Meskipun saya bisa sedikit berempati apa yang mereka (dan orang lainnya yang bernasib sama) rasakan, namun saya menganggap “Mereka lebih mulia daripada seorang pengemis”. Berjuang menggunakan kaki sendiri lebih baik daripada hanya berdiam pasrah menanti ilham datang menjemput.

Saya yakin bahwa anda pernah melihat, merasakan, atau bahkan merasa iba dengan contoh pemandangan2 seperti di atas. Itu semua adalah bukti bahwa “Kita memang harus keras terhadap kehidupan ini, jika tidak, justru kita yang akan dilindas kerasnya perjuangan kehidupan ini”. Seringkali terlihat di pinggiran jalan, nasib orang2 yang (menurut kita) kurang beruntung. Kita memang tidak bisa membantu apa2, tapi sebenarnya, kita bisa membantu memberikan suatu hal yang mungkin lebih baik daripada sebuah materi dalam catatan kehidupan ini yaitu do’a.

Kita tidak tau seperti apa keadaan kehidupan kita selanjutnya, karena segala hal tentang “esok” adalah sebuah misteri Allah yang telah ditentukannya. Memberikan sebuah do’a kecil kepada mereka yang kurang beruntung, anda akan meresa bahwa anda adalah orang yang beruntung, walaupun anda hanya dapat memberikan seuntai do’a.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar