Ada seekor singa ganas yang memiliki kebiasaan mengaum. Aumannya
sangat keras hingga mengganggu binatang-binatang lain. Meskipun begitu, tidak
ada satu pun binatang yang berani menegurnya.
“Auuuuuummmmmmmmmmm,” suara singa mengaum.
“Mengapa singa itu mengaum
terus? Anak-anakku jadi tidak bisa tidur karena aumannya keras sekali!” ucap induk burung merpati kesal.
“Iya, aku juga tidak bisa
tidur!” ucap kelinci.
“Tapi bagaimana caranya
untuk menegur singa! Kita semua tidak ada yang berani mendatanginya,” ucap tikus.
Tiba-tiba datang seekor lalat. “Aku
berani, biar aku yang menghadapinya! Akan aku hentikan kesombongannya!”
ucap lalat semangat.
Semua binatang sangat senang dan berharap agar lalat bisa
meluluhkan kesombongan singa. Lalat kemudian pergi ke sarang singa.
“Singa, tolong aku hentikan
aumanmu yang berisik itu. Tidakkah kau menyadari banyak binatang yang terganggu
dengan suaramu yang keras dan terlalu sering mengaum? Di hutan ini, kau tidak tinggal
sendiri. Oleh karena itu, kau harus menghargai keberadaan binatang lain yang
butuh istirahat!” ucap
lalat berani.
Mendengar ucapan lalat, singa menjadi sangat marah. “Berani sekali kau melarangku! Aku adalah
raja hutan, tidak ada yang bisa melarangku!” ucap singa sombong.
Lalat kesal dengan kesombongan singa. Ia kemudian masuk ke dalam
hidung singa. Singa merasa sakit dan gatal pada hidungnya. Singa berusaha
menggaruk-garuk hidungnya, melompat ke sana-sini, tapi lalat tetap tidak
keluar.
Singa akhirnya menyerah pada lalat. “Baiklah lalat, aku akan menuruti keinginanmu asalkan kau keluar dari
hidungku!” ucap singa.
Lalat kemudian keluar dari hidung singa. “Baiklah, kau harus memegang janjimu. Kau tidak boleh berlaku seenaknya
lagi, ya,” ucap lalat.
Singa akhirnya menuruti keinginan lalat. Ia tidak pernah mengaum
terlalu sering seperti dulu. Singa pun tak lagi menjadi binatang yang sombong.
Karena keberhasilan lalat, semua binatang di hutan memujinya. Lalat pun menjadi
lupa diri dan sombong. Ia terbang ke sana-kemari sambil membusungkan dada.
Karena lengah dan kurang hati-hati saat terbang, lalat terkena
perangkap laba-laba. Lalat pun akhirnya mati dimakan oleh laba-laba.
Pesan moral:
Jangan pernah meremehkan orang lain. Jadilah anak yang rendah hati
dan suka menolong dengan ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar