Kamis, 19 Maret 2015

Singa Dan Lalat Yang Sombong (Yunani)



Ada seekor singa ganas yang memiliki kebiasaan mengaum. Aumannya sangat keras hingga mengganggu binatang-binatang lain. Meskipun begitu, tidak ada satu pun binatang yang berani menegurnya.

“Auuuuuummmmmmmmmmm,” suara singa mengaum.

“Mengapa singa itu mengaum terus? Anak-anakku jadi tidak bisa tidur karena aumannya keras sekali!” ucap induk burung merpati kesal.

“Iya, aku juga tidak bisa tidur!” ucap kelinci.

“Tapi bagaimana caranya untuk menegur singa! Kita semua tidak ada yang berani mendatanginya,” ucap tikus.

Tiba-tiba datang seekor lalat. “Aku berani, biar aku yang menghadapinya! Akan aku hentikan kesombongannya!” ucap lalat semangat.

Semua binatang sangat senang dan berharap agar lalat bisa meluluhkan kesombongan singa. Lalat kemudian pergi ke sarang singa.

“Singa, tolong aku hentikan aumanmu yang berisik itu. Tidakkah kau menyadari banyak binatang yang terganggu dengan suaramu yang keras dan terlalu sering mengaum? Di hutan ini, kau tidak tinggal sendiri. Oleh karena itu, kau harus menghargai keberadaan binatang lain yang butuh istirahat!” ucap lalat berani.

Mendengar ucapan lalat, singa menjadi sangat marah. “Berani sekali kau melarangku! Aku adalah raja hutan, tidak ada yang bisa melarangku!” ucap singa sombong.

Lalat kesal dengan kesombongan singa. Ia kemudian masuk ke dalam hidung singa. Singa merasa sakit dan gatal pada hidungnya. Singa berusaha menggaruk-garuk hidungnya, melompat ke sana-sini, tapi lalat tetap tidak keluar.

Singa akhirnya menyerah pada lalat. “Baiklah lalat, aku akan menuruti keinginanmu asalkan kau keluar dari hidungku!” ucap singa.

Lalat kemudian keluar dari hidung singa. “Baiklah, kau harus memegang janjimu. Kau tidak boleh berlaku seenaknya lagi, ya,” ucap lalat.

Singa akhirnya menuruti keinginan lalat. Ia tidak pernah mengaum terlalu sering seperti dulu. Singa pun tak lagi menjadi binatang yang sombong. Karena keberhasilan lalat, semua binatang di hutan memujinya. Lalat pun menjadi lupa diri dan sombong. Ia terbang ke sana-kemari sambil membusungkan dada.


Karena lengah dan kurang hati-hati saat terbang, lalat terkena perangkap laba-laba. Lalat pun akhirnya mati dimakan oleh laba-laba.

Pesan moral:

Jangan pernah meremehkan orang lain. Jadilah anak yang rendah hati dan suka menolong dengan ikhlas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar