Acara talkshow “Is Stranger Danger?”
yang diadakan pihak Tiga
Generasi. Talkshow ini dibawakan oleh Psikolog Anna Surti
Ariani atau yang akrab disapa dengan Mbak Nina.
Menurut penelitian yang dipaparkan Mbak Nina, walaupun kasus
penculikan anak atau kasus anak hilang jumlahnya meningkat di Indonesia tetapi
penanganan kasus seperti ini sudah lebih baik dan lebih sigap. Nah, kita
sebagai orang tua dapat mengajarkan kepada anak sejak dini dalam menghadapi
orang tidak dikenal sebagai cara preventif pertama untuk anak-anak.
Hal-hal apa saja yang dapat dibekali kepada anak sejak dini? Yuk
kita simak…
1.
Orang tua dapat
mengajarkan kepada anak melalui kegiatan
role-play atau dengan bermain
loh. Misalnya: mencoba bermain role
play di rumah dengan situasi bertemu dengan orang asing di tempat
umum, atau di lingkungan sekitar. Cara lain misalnya mengajak bermain
menghitung satpam di mall dll. Hal ini mengajarkan anak menjadi waspada jika
mereka hilang atau bertemu orang tidak dikenal.
2.
Jangan mengekspose nama anak
Ibu atau Bapak suka melihat stiker Family yang ada di mobil? Nah biasanya
seringkali orang tua menempelkan stiker itu dengan penyebutan nama anak dan
panggilan orang tua. Padahal informasi ini merupakan informasi penting yang
dapat disalah gunakan oleh pihak-pihak tertentu. Atau hal lain, Ibu atau Bapak
memberikan label nama pada barang-barang yang suka dibawa anak. Ternyata, lebih
baik hal-hal seperti ini dihindarkan sehingga orang yang tidak kenal tidak tahu
bagaimana cara memanggil nama anak kita.
3.
Ajarkan anak trik tertentu
Kemampuan anak berbeda di tahapan usia tertentu. Nah, Mbak Nina
memaparkan apa saja sih yang dapat diajarkan pada anak pada tahapan usia 1-3
tahun, 3-5 tahun, 5-7 tahun, dan anak di atas 7 tahun sebagai berikut:
1-3 Tahun
|
3-5 Tahun
|
5-7 Tahun
|
>7 Tahun
|
Nama panggilannya
|
Nama lengkap
|
Hafal nomor telp ortu
|
Tahu tempat aman untuk berkumpul dengan ortu
|
Nama ortu
|
Nama lengkap ortu dan alamat
|
Tahu siapa yang bias dikontak selain ortu
|
Jika memisahkan diri, tidak sendirian
|
Jika terpisah, panggil sambil teriak
|
Berikan kartu nama ortu da nada dimana
|
Temui siapa jika terpisah dari ortu
|
Tidak masuk mobil orang lain tanpa orang tua
|
Selalu lihat ortu (maks 3 langkah)
|
Tetap di tempat jika terpisah
|
Minta tolong orang yang dipercaya menelepon ortu
|
|
|
Pamit jika mau memisahkan diri
|
Tidak terima barang/makanan dari orang lain
|
|
Nah, demi keselamatan
anak kita mungkin Bapak atau Ibu bisa menerapkan hal-hal ini di rumah.
Pembelajaran anak diawali dari keluarga, dan pembelajaran dapat dilakukan
dengan cara yang menyenangkan. Terimakasih Mbak Nina atas ilmunya karena ini
dapat bermanfaat bagi kita semua..
Rumah Dandelion